Klasifikasi Bibit
Berbicara tentang bibit, maka dikenal beragam jenis bibit, mulai dari jenis pohon untuk tanaman kehutanan dan jenis pertanian dan hortikultura. Bibit-bibit tersebut dibudidayakan dengan spesifikasi tujuan tertentu, tergantung konsumen dalam penanamannya.
Jenis-jenis bibit berdasarkan fungsinya dapat dikategorikan dalam 4 tipe yaitu :
1. Jenis kayu-kayuan merupakan jenis-jenis tanaman hutan yang menghasilkan kayu untuk kayu bakar, konstruksi bangunan, meubel, bahan baku industri plup dan peralatan rumah tangga. Jenis bibit untuk menghasilkan kayu bakar misalnya lamtoro, gamal, akasia dekuren, kaliandra dan sebagainya. Sedangkan jenis untuk konstruksi bangunan dan meubel misalnya jati, mahoni, sonokeling, mindi, suren, kayu hitam, meranti, kruing, trembesi, bayur, pasang, laban, palar, dan sebagainya. Jenis untuk bahan baku industry pulp misalnya akasia, gmelina, sengon dan sebagainya. Untuk pembuatan peralatan rumah tangga, jenis yang biasa diusahakan adalah pohon kelapa.
Untuk jenis damar, pinus, kesambi, genitri dan karet meskipun menghasilkan produk non kayu berupa getah, namun tetap dikategorikan sebagai jenis kayu-kayuan. Pengkategorian ini didasarkan pada kenampakan fisik batang (kayu) dan pemanfaatan ganda sebagai penghasil kayu. Sedangkan, nilai komersil yang dihasilkan getah merupakan prioritas pengusahaan tanaman oleh suatu perusahaan/perorangan.
2. Jenis Multi Perpose Tree Species (MPTS) merupakan jenis-jenis tanaman yang sekaligus menghasilkan kayu dan non kayu. Jenis MPTS dapat dipilah menjadi :
a. Jenis penghasil buah dan biji : mangga, durian, nangka, alpokat, rambutan, matoa, kelengkeng, mundu, mete, asam dan sebagainya.
b. Jenis penghasil sayuran (makanan) : petai, turi, jengkol, salam, kayu manis, melinjo, dan sebagainya.
3. Jenis Tanaman Unggulan Lokal (TUL) merupakan jenis-jenis tanaman asli atau eksotik, yang disukai masyarakat dan mempunyai keunggulan tertentu seperti produk kayu, buah dan getah dan produknya mempunyai nilai ekonomi yang tinggi dan ditetapkan oleh Bupati/Walikota.
4. Jenis Tanaman Endemik merupakan jenis-jenis tanaman asli daerah yang memiliki ciri khas tertentu dan ditetapkan oleh Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA)/Balai Taman Nasional (BTN).
Untuk penggolongan bibit berdasarkan fungsi pembudidayaan (keperuntukkannya), dapat dipilah sebagai berikut :
a. Bibit untuk Hutan Rakyat
Bibit-bibit ini diperuntukkan bagi pembudidayaan hutan rakyat. Jenis-jenis yang digunakan berupa jenis kayu-kayuan, buah-buahan (multi purpose tree species), maupun jenis TUL dan tanaman Endemik. Fungsi bibit untuk hutan rakyat adalah peningkatan ekonomi masyarakat. Bibit yang ditanam dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai fungsi ekonomi masyarakat, yang meliputi :
• Penghasil kayu pertukangan/industry : mahoni, jati, sengon, akasia, suren,
• Penghasil kayu bakar : gamal, lamtoro,
• Penghasil buah : mangga, rambutan, durian, kelengkeng, matoa.
• Penghasil sayuran : melinjo, turi, gori/keluweh, petai, jengkol, salam.
• Penghasil biji : cokelat, kopi, mete.
• Penghasil getah : karet, damar, pinus, kelapa, aren
• Penghasil bahan-bahan lainnya : kina (obat-obatan), kayu manis (bahan masakan dan rempah-rempah), genitri (bijinya sebagai pengharum), gaharu, cendana (penghasil minyak).
Jenis yang biasa digunakan untuk fungsi hutan rakyat adalah jati, sengon, mahoni, rambutan, durian, kelengkeng, matoa, nangka dan sebagainya.
b. Bibit untuk Penghijauan Lingkungan
Bibit untuk penghijauan lingkungan difungsikan sebagai perlindungan terhadap lingkungan (ekosistem). Kecenderungannya adalah untuk penyerapan karbon (polusi), pencegahan kebisingan, fungsi resapan air, perlindungan sempadan sungai, turus jalan, dan perlindungan fungsi lingkungan lainnya. Jenis yang biasa digunakan adalah :
• Fungsi penyerapan karbon (polusi), pencegahan kebisingan, dan turus jalan : jati, mahoni, glodokan pecut/perdu, ketapang, angsana, tanjung,
• Fungsi resapan air : pinus, rasamala, puspa, kina, cemara, damar, sengon.
• Perlindungan sempadan sungai : mahoni, trembesi, bambu,
• Perlindungan pantai : cemara laut, pandan, nyamplung, jenis-jenis bakau,